AKRONIM ANGKUTAN DI JAKARTA
Di tengah kepungan banjir di beberapa titik Jakarta. Berusaha memilih bahasan yang ringan dan mudah untuk ditulis. Setelah membantu beberapa saudara yang mengalami kebanjiran dengan memberikan beberapa logistik untuk sarapan maka muncullah ide untuk menulis tentang nama-nama kendaraan yang ada di Indonesia khususnya Jakarta. Karena melihat beberapa kendaraan yang terendam banjir.
Untuk kendaraan yang ingin dibahas adalah kendaraan
darat. Jakarta diawali dengan kendaraan trem, yang
menggantikan kendaraan rakyat seperti delman dan bendi. Setelah Trem dihapus
atau ditiadakan muncullah beberapa angkutan di Jakarta.
Angkutan di Jakarta yang pertama kali dikenal di
antaranya adalah oplet. Oplet adalah kendaraan yang memiliki dua pintu di depan
untuk sopir dan penumpang serta satu pintu di belakang untuk menaikkan atau
menurunkan penumpang. Nama oplet diambil dari kata opel let, atau opel kecil.
Ada juga kendaraan yang disebut dengan bemo. Bemo
diambil dari akronim becak motor. Fungsi dari Bemo awalnya untuk menggantikan
becak. Tetapi becak tetap terus beroperasi, sampai masa gubernur wiyogo
atmodarminto. Kendaraan bemo masih ada di beberapa titik Jakarta, diantaranya di
daerah Benhil.
Bemo diluncurkan ketika penyelenggaraan Ganefo di
Jakarta berberengan dengan Metromini, untuk melayani para atlet menuju venue
pertandingan. Di negara asalnya Jepang, Bemo digunakan untuk mengangkut hasil tanaman.
Bentuk bemo hampir sama dengan oplet. namun hanya memiliki roda tiga.
Banyak kendaraan opelet dan bemo yang semakin tua dan
tidak layak lagi untuk dijadikan kendaraan umum. Pemerintah Jakarta berangsur
mengganti kendaraan umum tersebut dengan mikrolet. Mikrolet kendaraan untuk
memenuhi kebutuhan transportasi rakyat Jakarta yang lebih modern.
Mikrolet merupakan akronim dari mikro dan opelet.
mikro berasal dari bahasa Yunani yaitu Mikros yang artinya kecil dan let
diambil dari kata oplet. Mikrolet di Jakarta menggunakan warna biru telur asin.
Untuk zaman sekarang mikrolet menggunakan mobil Jepang, yang dominan adalah mobil berjenis Kijang. Penumpang maksimal 11, 1 di samping
sopir, dan 10 ada di belakang dengan formasi kanan 6 dan kiri 4, dengan satu
pintu disamping. Tapi tak jarang supir angkot menambah kursi cadangan, agar
muat lebih banyak. Mikrolet juga disebut dengan Angkot atau Angkutan Kota.
Berbicara masalah Merek kijang, sekarang sedang ramai membicarakan arti nama kijang. Merek
mobil keluaran Toyota tersebut tidak hanya menggambarkan seekor kijang yang gesit dan lincah. Ternyata Kijang adalah
akronim dari Kerjasama Indonesia Jepang. Nama itu di cetuskan oleh Bapak Jusuf
Kalla.
Selain Metro mini,
mikrolet ada lagi angkutan yang legendaris di Jakarta, yaitu PPD. Mikrolet
menggunakan mikro bus, Metro mini menggunakan bus ¾ sedangkan PPD menggunakan
bus besar, dengan jumlah penumpang bisa mencapai 60. Kepanjangan PPD adalah
Pengangkutan Penumpang Djakarta.
Satu lagi penamaan unik dari angkutan Indonesia adalah
Kancil. Kancil digadang-gadang menggantikan Bajaj. Namun gagal juga,
bahkan bajaj malah lebih eksis sampai sekarang. Kancil banyak dijual dibeberapa
market place, hampir tidak ada lagi jalanan ibukota. Kancil akronim dari Kendaraan
Niaga Kecil Irit dan Lincah.
Demikianlah beberapa akronim yang saya ketahui dari berbagai sumber. Tentu banyak yang terlewat, diantara kendaraan-kendaraan yang lalu lalang di Jakarta. Semoga menambah wawasan bersama.
By. Nurhadi
Komentar
Posting Komentar