Tergelitik untuk mencari arti kata bung yang melekat pada para pahlawan bangsa kita,
karena saat ini sudah jarang sekali tokoh nasional yang menggunakan kata Bung
atau yang di panggil Bung oleh orang lain. Apa kata Bung tidak tepat lagi disandang
oleh para tokoh bangsa ini.
Teringat guru yang sewaktu sekolah di SMK bertanya kepada
kami “kalian tahu tidak apa arti kata BUNG”. Kami semua terdiam dan memang
tidak tahu arti kata BUNG sebenarnya. Kemudian guru tersebut menjelaskan BUNG
itu sebenarnya sebuah akronim dari Berjuang Untuk Negara. Jadi para pejuang
pejuang bangsa yang telah berkorban harta benda, jiwa raga dan waktu untuk
negara ini pantas di panggil BUNG ujar beliau.
Belakang saya mendengar kata bung di pakai beberapa
presenter olahraga untuk menyapa para komentar pertandingan khususnya sepak
bola, nama yang kerap muncul seperti Bung Kus (Kusnaeni), Bung Binder (Binder
Sing), Bung Ropan (Rony Pangemanan).
Di Bengkulu kata Bung di gunakankan untuk panggilan kepada
kakak laki-laki selain kata “donga dan Uda”. Melayu Ambon kata Bung sebagai
penghormatan yang sama dengan panggilan untuk Kang di Jawa Barat, Mas di Jawa
Tengah atau Cak di Madura. Oleh karena itu sebutan panggilan bung sebetulnya
umum digunakan di berbagai daerah Nusantara khususnya bengkulu, Melayu Ambon
serta beberapa di Pahang.
Salah satu contoh penyebutan Bung yang terkenal tentu saja
penyebutan Fatmawati istri Soekarno kepada Soekarno. Fatmawati yang berasal
dari Bengkulu memanggil dengan sebutan Bung Karno, sebagai panggilan
penghormatan dan sayang.
Situasi yang membedakan kita dalam memaknai kata BUNG sekarang,
ketika zaman perjuangan kemerdekaan penggunaan kata bung sangat mempengaruhi
semangat perjuangan para pejuang bangsa. Sedangkan zaman sekarang yang
digunakan para presenter olahra raga untuk menyapa para komentator itu juga ada
aura semangat dalam peruangan. Walalupun perjuangan yang berbeda. Dari hal ini
saya dapat mengartikan kata bung itu memiliki semangat yang lebih dalam
beraktifitas dari pada sapaan yang lainnya.
Komentar
Posting Komentar