KERAJAAN TANJUNG BARAT



Tanjung barat adalah salah satu wilayah yang berada di kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Tanjung barat memang tidak terkenal seperti Ragunan atau Pasar Minggu yang dekat dengan Tanjung Barat.

Daerah yang saat ini sedang membangun dengan icon mall yang akan  menjadi salah satu yang terbesar di Jakarta Selatan yaitu mall AEON. Walaupun malll itu sampai saat ini belum dibuka. letak Mall berada di seberang stasiun Tanjung barat atau di samping perumahan Tanjung Mas Raya.

Stasiun Tanjung Barat juga sebagai stasiun yang aktivitasnya cukup tinggi.  Sepanjang jalan TB Simatupang sudah menjadi daerah perkantoran. maka tak ayal stasiun Tanjung barat merupakan salah satu  tempat yang ramai. Banyak karyawan yang menggunakan moda transportasi kereta api.

Jalan TB Simatupang yang sekarang menjadi jalur utama di wilayah Tanjung barat dibangun sekitar tahun 1984. Jalan ini menghubungkan terminal Lebak bulus, Pasar rebo hingga Kampung Rambutan.  Waktu itu jalan TB Simatupang disebut dengan jalan baru karena baru dibangun.

Kelurahan Tanjung barat memiliki luas sekitar 4 Km² batas wilayah kelurahan adalah pada sisi bagian utara berbatasan langsung dengan kelurahan Pejaten timur dengan jalan Poltangan raya. Bagian timur dibatasi oleh sungai Ciliwung yang membentang berseberangan dengan Condet dan Cijantung. Untuk sebelah barat dibatasi oleh jalan Tanjung barat dan jalur kereta api yang bersebelahan dengan kelurahan Kebagusan. Di selatan kelurahan ini berbatasan langsung dengan kelurahan Lenteng agung.

Insigth and inspirasi channel pada YouTube menceritakan bahwa Tanjung barat adalah sebuah kerajaan. Kerajaan Tanjung barat merupakan kerajaan vasal dibawah kerajaan Pajajaran.

Daerah tatar Sunda memang memiliki sejarah panjang tentang kerajaan tertua di Indonesia. Cerita yang beredar kerajaan tertua pertama di daerah Sunda adalah kerajaan Salakanagara, Keeturunan dari kerajaan salakanagara memindahkan kerajaan dan mengganti nama menjadi tarumanegara di bawah pimpinan Purnawarman.

Kemudian pada masa pemerintahan terakahir Tarumanaegara di bawah pimpinan raja Linggawarman diserahkan pada menantunya uang bernama Tarusbawa. Kepada menantunya yang bernama Tarusbawa.Saat itu pamor Tarumaegara sudah redup. Oleh karenanya Tarusbawa memindahkan pusat kekuasaan dari Sundapura di Bekasi pindah ke daerah Pakuan Bogor saat ini.

Ibu kota kerajaan Sunda adalah pakuan Pajajaran. Penyebutan kerajaan sering disebut dengan nama ibu kotanya. sebab itu Sunda sering disebut dengan Pajajaran. Pajajaran merupakan kerajaan yang besar hingga memiliki beberapa kerajaan-kerajaan vasal atau kerajaan bawahan.

Beberapa sumber, kata Pakuan Pajajaran dinamakan karena disitu terdapat sungai Cipaku yang artinya sungai yang banyak pohon paku, pohon paku itu berjajar maka daerah itu disebut dengan Pakuan Pajajaran atau pohon paku yang berjajar.

Sedangkan menurut Purbacaraka Pakuan berasal dari kata Pakwan. Pakwan artinya istana, raja Tarusbawa pada waktu itu membuat lima istana yang berjajar, bentuk dan ukuran istana itu sama. Maka dinamakan Pakuan Pajajaran atau istana yang berjajar.

Salah satu kerajaan Vasal itu adalah kerajaan Tanjung Barat. Hubungan erat antara Pajajaran dan kerajaan Tanjung Barat terjalin ketika raja Surawisesa menikah dengan Putri dari kerajaan Tanjung Barat yaitu Kinawati atau putri Kania 

Pada waktu itu wilayah Jakarta terdapat dua kerajaan yang cukup menonjol yaitu kerajaan Sunda Kelapa dan Kalapa Girang, wilayah Sunda Kelapa berada di utara Jakarta sedangkan wilayah Kelapa Girang berada di selatan Jakarta.

Kerajaan Kalapa Girang berubah nama menjadi kerajaan Tanjung barat atau hanya sering disebut dengan kerajaan Tanjung. Ridwan Saidi mengatakan kerajaan Tanjung Jaya.

Ibukota kerajaan Tanjung Barat berada di sekitar kali kawin. Kali kawin adalah pertemuan antara kali Ciliwung dan kali Cijantung. Daerah ini sekarang terkenal dengan nama Muara. Sebagian daerah muara tergusur oleh pembangunan jalan tol lingkar luar.

Bukti dari kerajaan Tanjung barat memang tidak banyak ditemui. Bahkan informasi hanya didapat dari kitab-kitab kuno seperti Carita Parahyangan, Kitab Sundayana dan puisi Mundinglaya. 

Tetapi warga sekitar muara mengatakan di sekitar jembatan Rindam ada buktinya. Saksi pernah melihat sumur yang berada tepat di bawah jembatan Rindam. Selain sumur pernah melihat bangunan tua di sekitar sumur tersebut. Jembatan rindam ini menghubungkan antara wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur di sekitar lampu merah Condet.

By. Nurhadi




Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANTRA TERPENDEK

MASA LALU JANGAN BERLALU

BidMinted, REBAHIN CUAN DATANG. NAMBANG LEGIT. WITHDRAW MUDAH