GUDEG
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh. Pada pagi hari ini saya akan menulis tentang
salah satu makanan ikonik dari daerah Jogjakarta dan Surakarta atau solo yaitu
gudeg.
Masih
dalam sisi perkembangan kerajaan Mataram di bawah pemerintahan Ki Ageng Pemanahan
dan anaknya Sutawijaya. Setelah memperoleh hadiah yang dijanjikan oleh Sultan
Hadiwijaya setelah mengalahkan Arya Penangsang, Ki Ageng pemanahan langsung
mengembangkan daerah yang diberikan oleh Sultan Hadiwijaya yaitu daerah hutan
Mentoek.
Jika
Ki Penjawi diberikan hadiah tanah di sekitaran pantai utara Jawa tengah,
berbeda dengan keluarga dari Ki Ageng pemanahandan anaknya Sutawijayaserta Ki Juru
Mertani yang diberikan tanah berupa hutan yang begitu lebat yaitu hutan
mentoek. Tentu saja Ki Ageng Pemanahan harus melakukan tugas pertama yaitu
membuka lahan atau sering disebut dengan istilah babat alas.
Daerah
hutan Mentoek merupakan daerah yang
sangat subur banyak sekali tumbuh berbagai macam jenis pohon. Salah satu jenis
paling banyak ditemui di hutan tersebut adalah pohon nangka, begitu banyak dan
melimpahnya hasil dari penebangan pohon nangka. Dari pohon nangka tersebut
batangnya digunakan untuk menjadi penyangga bangunan-bangunan baru, sedangkan
buahnya yang matang tentu saja dapat langsung dimakan sebagai makanan cemilan.
Tetapi
buah nangka tersebut tidak semuanya matang karena begitu melimpahnya hasil buah
nangka yang mudah pun akhirnya diolah menjadi sayur. Para prajurit pun selalu
menikmati sayur buah nangka yang diberikan oleh juru masak dari keluarga Ki
Ageng pemanahan. Buah nangka muda yang diolah menjadi sayur sangat banyak dan
tidak habis dalam sehari dimakan oleh prajurit mataram tidak. Keesokan harinya
sayur itu di masak ulang atau dihangatkan kembali untuk disajikan kepada
prajurit makan. Tanpa disangka sayur nangka yang dihangatkan berulang kali
tersebut semakin lama semakin nikmat maka hidangan sayur nangka tersebut
menjadi sayur favorit keluarga Mataram.
Sekarang
sayur nangka tersebut lebih terkenal dengan sebutan sayur gudeg. kata gudeg
berasal dari aktivitas para juru masak yang setiap hari selalu mengudeg-udeg
sayuran nangka tersebut pada waktu menghangatkan atau memasaknya. Tidak pernah
hilang kecintaan masyarakat Jogja terhadap sayur yang satu ini. karena
mereka memiliki kebanggaan atas warisan
leluhur mereka.
Gudeg sekarang terbagi menjadi dua bagian besar yaitu gudeg basah dan gudeg kering. Gudeg basah itu dibuat sampai pada perebusan sedangkan gudeg kering setelah matang di perebusan lalu ditumis sehingga tidak banyak mengandung air. Tergantung selera masing-masing untuk menikmati sajian gudeg yang memang banyak tersebar di kota Jogjakarta.
dilihat
dari isian sayur gudeg sekarang menjadi 3 bagian.ada sayur gudeg yang memang
awalnya hanya dari buah nangka tetapi saat ini ada sayur gudeg yang berasal
dari pohon bambu muda atau sering dikenal dengan rebung satu lagi yang sangat
prestisius bagi Keraton Yogyakarta adalah sayur gudeg yang terbuat dari
Manggar. Apa itu Manggar? Manggar adalah
kembang kelapa muda. gudeg Manggar ini biasanya hanya disajikan pada waktu
acara resmi Keraton Yogyakarta, jarang sekali didapati penduduk memasak sayur
gudeg Manggar
Salah
satu gerai gudeg yang terkenal di Yogyakarta yang menjajakan jajanan gudeg
adalah gudeg yu Djum yang memiliki banyak cabang di Yogyakarta. bahkan sudah
generasi ketiga dari dari keturunan yu Djum. Ada salah satu keturunan yu Djum
menjajakan gudeg secara modern yaitu dikemas dalam kaleng yang dapat dikirim ke
luar kota tanpa mengurangi kelezatan dan kenikmatan gudeg tersebut. Selain yu
Djum ada juga gudeg Pawon yg memilikj penggemar tersendiri. Pawon dalam bahasa
Jawa berarti dapur. bahkan pemilik gondok ini membuka gerainya pada malam hari
sekitar pukul 1 malam, namun demikian banyak warga yang mengantri untuk
menikmati sajian gudeg dari dapur Pawon.
Namun
rasa yang begitu manis yang dikeluarkan dari sayur gudeg tidak semua orang
cocok untuk menikmatinya. Seperti orang-orang Jakarta yang menganggap gudeg itu
adalah olahan untuk berbuka puasa seperti kolak. lidah mereka hampir tidak
cocok dengan hidangan yang begitu manis yang dijadikan sayur.
by.
Nurhadi
Komentar
Posting Komentar